MAKALAH
PENGERTIAN
INOVASI DAN HAKIKAT INOVASI
Sebagai
salah satu tugas mata kuliah pengantar pendidikan yang diampu oleh
Prof.Dr.H.Juhri
AM,M.pd.
Disusun oleh :
RONA HEGARNA 15330016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan
Penelitian.......................................................................................... 1
D.
Analisis materi.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Inovasi dan Hakikat InovasI
1. Masalah yang menuntut
inovasi pendidikan
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan
3.
Tujuan Inovasi pendidikan dan cara
pencapainnya.
4.
Pelaksanaan
inovasi pendidikan.
B. Inovasi Pembelajaran
BAB III PENUTUP
A. Tanggapan
................................................................................................. 10
B. Kesimpulan................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sebagai
salah satu tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan yang diampu oleh Prof.Dr.
H.Juhri AM, M.Pd. Tidak lupa kami juga mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Metro, Oktober 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Berbagai
perubahan yang terjadi di dalam bidang pendidikan seringkali membawa dampak
(baik positif maupun negatif) dalam pendidikan tersebut. Dalam perkembangannya,
diperlukan adanya inovasi agar pendidikan tersebut dapat meningkat khususnya
secara kualitatif guna mencapai tujuan yang diharapkan.
Inovasi
pendidikan adalah perubahan atau pembaharuan yang terjadi baik dalam bentuk
pemikiran/ide, kegiatan praktek kerja, atau berbentuk produk barang yang
dianggap baru dan berbeda dari keadaan sebelumnya untuk meningkatkan kemampuan
guna mencapai tujuan tertentu dalam bidang pendidikan.
Menurut
Santoso S. Hamijoyo; 1974, inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru
dan kualitatif berbeda dari hal (yang ada) sebelumnya dan sengaja diusahakan
untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam bidang
pendidikan. Pembaharuan
dalam sektor pendidikan dilakukan sebagai upaya sengaja untuk memperbaiki hal
ikhwal tentang pendidikan, baik itu berebentuk hal, ide atau praktek-praktek
pendidikan yang baru untuk meningkatkan kemampuan mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efesien.
Dalam
inovasi, tidak hanya sekedar terjadinya perubahan dari suatu keadaan menuju
keadaan yang lain tapi juga terjadi sesuatu yang baru (terdapat unsur
kesengajaan), unsur kualitas (mutu) yang lebih baik dari sebelumnya dan terarah
pada peningkatan berbagai kemampuan untuk mencapai tujuan tertentu dalam
pendidikan.
B.
TUJUAN
Tujuan
dilakukan inovasi yaitu untuk meningkatkan mutu sistem pendidikan memperluas
kesempatan belajar sesuai dengan potensi yang dimiliki masyarakat, meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pendidikan, serta relevansi pendidikan dengan
kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
C.
KEGUNAAN
a. Meningkatkan
sistem pendidikan baik dalam hal perencanaan dan pelaksanaan, evaluasi,
penelitian, dan pengelolaan pendidikan yang mengakibatkan penyelenggaraan
pendidikan kurang relevan dengan kebutuhan masyarakat, kebutuhan dan
perkembangan anak, serta kebutuhan pembangunan pada umumnya.
b. Meningkatkan sarana
serta fasilitas pendidikan.
c. Memperbaiki
angka keterlantaran pendidikan.
d. Melakukan perubahan
terhadap masyarakat sesuai dengan tuntutan zaman.
e. Menyesuaikan
keadaan pendidikan sesuai dengan perkembangan IPTEK.
f. Mencari
sumber yang mendukung terlaksananya pendidikan secara efektif dan efesien.
D. ANALISIS MASALAH
Didalam
bab ini kita akan membahas tentang inovasi dan hakikat manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Inovasi dan Hakikat Inovasi
Pendidikan perubahan dan inovasi
keduanya sama dalam hal memiliki unsur yang baru atau lain darisebelumnya.
Tetapi inovasi berbeda dari perubahan, karena dalam inovasi dalam unsur kesengajaan.
Pembaharuan misalnya dalam hal pembaharuan kebijaksanaan pendidikanmengandung
unsur kesenngajaan dan pada umumnya istilah pembaharuan dapatdisamakan dengan
inovasi (Suryo Subroto, 1990 : 127).Secara etimologi inovasi berasal dari kata
latin innovation yang berarti pembaharuandan perubahan. Kata kerjanya innovo
yang artinya memperbarui dan mengubah. Inovasiialah suatu perubahan baru yang menuju
ke arah perbaikan dan berencana (tidak secarakebetulan saja) (Idris, Lisma
Jamal 1992 : 70).Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Inovasi di artikan
pemasukan satu pengenalanhal-hal yang baru; penemuan baru yang berbeda dari
yang sudah ada atau yang sudahdikenal sebelumnya, yang (gagasan, metode atau
alat) (tim penyusun kamus pusatpembinaan dan pengembangan bahasa,
1989:333).Inovasi Pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau
inovasi untukmemecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan adalah
suatu ide, barang,metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi
seseorang atausekelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inversi
(penemuan baru) ataudiscovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikanatau untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.Selanjutnya dijelaskan bahwa sesuatu yang baru itu, mungkin sudah lama
dikenal padakonteks sosial atau sesuatu itu sudah lama dikenal, tetapi belum
dilakukan perubahan.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah
perubahan, tetapi tidaksemua perubahan merupakan inovasi (Idris, Lisma Jamal,
1992 : 71).Selain tersebut diatas ada satu lagi definisi tentang inovasi
Pendidikan ialah suatuperubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal (yang
ada) sebelumnya dan sengajadiusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna
mencapai tujuan tertentu dalampendidikan (Suryobroto, 1990 : 127).Ada istilah
yang menentukan (crucial) definisi ini yang perlu dijabarkan untukmemberikan
pegangan bagi mereka yang akan meneliti, merencanakan, melaksanakanatau menilai
inovasi dalam pendidikan.Dimaksudkan “baru” dalam pengertian tersebut adalah
apa saja yang belum dipahami,diterima atau dilaksanakan oleh si penerima
inovasi, meskipun mungkin bukanmerupakan hal yang baru lagi bagi orang lain.
1.
Masalah yang menuntut inovasi pendidikan
Masalah-masalah
yang menuntut diadakan inovasi pendidikan di Indonesia, yaitu :
·
Perkembangan ipteks yang menghasilkan kemajuan teknologi yang
mempengaruhi kehidupan ekonomi, politik, sosial, pendidikan, dan kebudayaan
bangsa Indonesia.
·
Sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia belum
mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia
pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil,
kreatif, dan aktif sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat.
·
Laju eksplosif penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung,
ruang, dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
·
Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih
baik, sedangkan di pihak lain kesempatan sangat terbatas.
·
Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun, yang belum mampu mengikuti
perkembangan ipteks.
·
Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya
suasana yang kondusif dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan
yang dituntut oleh keadaan sekarang ini dan masa yang akan datang.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan
Inovasi yang berbentuk metode dapat berdampak
pada perbaikan, meningkatkan kualitas pendidikan serta sebagai alat atau
cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan
pendidikan. Dengan demikian metode baru atau cara baru dalam melaksanakan
metode yang ada seperti dalam proses pembelajaran dapat menjadi
suatu upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran.Sementara itu inovasi
dalam teknologi juga perlu diperhatikan mengingat banyak hasil-hasil
teknologi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, seperti penggunaannya untuk teknologi pembelajaran, prosedur
supervise serta pengelolaan informasi pendidikan yang dapat meningkatkan
efisiensi pelaksanaan pendidikan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
inovasi pendidikan, yaitu :
1. Guru
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan
pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar
mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses
belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai
membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat
membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan,
metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar
individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang
terlibat dalam proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya kepala sekolah
dan tata usaha serta masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru
itu sendiri.
2.
Siswa
Sebagai
obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, siswa
memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat
menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik,
pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan.
Hal ini bias terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi
pendidikan, walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada
perubahan itu mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa
yang mereka lakukan merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan
dengan konsekwen.
Peran
siswa dalam inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran unsur-unsur
lainnya, karena siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran
pada sesama temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu, dalam
memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu
diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan
inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan
sebelumnya.
3.
Kurikulum
Kurikulum
pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi program pengajaran dan
perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di
sekolah. Oleh karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak
dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam
pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama
dengan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa
mengikuti program-program yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak
akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu sendiri.
Oleh
karena itu, dalam pembahruan pendidikan, perubahan itu hendaknya sesuai dengan
perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti dengan pembaharuan
pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya akan berjalan
searah.unsur-unsur lain dalampendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa
mengikuti program-program yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikantidak
akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu sendiri. Olehkarena itu, dalam
pembahruan pendidikan, perubahan itu hendaknya sesuai dengan perubahan
kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti dengan pembaharuan pendidikan dan
tidak mustahil perubahan darikedua-duanya akan berjalan searah.
4.
Fasilitas
Fasilitas,
termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisadiabaikan dalam dalam
proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam pembahruan
pendidikan, tentu saja fasilitas merupakanhal yang ikut mempengaruhi
kelangsungan inovasi yang akan diterapkan.Tanpa adanya fasilitas, maka
pelaksanaan inovasi pendidikan akan bias dipastikan tidak akan berjalan dengan
baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang
esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh karena itu,
jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan.
Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.
5. Lingkup Sosial Masyarakat.
Dalam menerapakan inovasi pendidikan, ada hal
yang tidak secara langsung terlibat dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa
dampak,baik positif maupun negatif, dalam pelaklsanaanpembahruan
pendidikan.Masyarakat secara tidak langsung atau tidak langsung, sengaja maupun
tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukandalam
pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama
masyarakat di mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat
sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bias merusak
apabila mereka tidak diberitahu ataudilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam
inovasi pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan pelaksana inovasi
dalam melaksanakan inovasi pendidikan.
3.
Tujuan Inovasi pendidikan dan cara
pencapainnya.
Tujuan utama inovasi adalah:
1.
meningkatkan kualitas;
2.
menciptakan pasar baru;
3.
memperluas jangkauan produk;
4.
mengurangi biaya tenaga kerja;
5.
meningkatkan proses produksi;
6.
mengurangi bahanbaku;
7.
mengurangi kerusakan lingkungan;
8.
mengganti produk atau pelayanan;
9.
mengurangi konsumsi energi;
10.
menyesuaikan diri
dengan undang-undang;
Menurut santoso (1974) tujuan utama inovasi,
yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana termasuk struktur dan
prosedur organisasi. Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi,
relevansi, kualitas dan efektivitas : sarana serta jumlah peserta didik
sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria
kebutuhan peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber,
tenaga, uang, alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Kalau dikaji, arah tujuan inovasi
pendidikanIndonesiatahap demi tahap, yaitu :
1.
Mengejar ketinggalan-ketinggalan yang
dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan tekhnologi sehingga makin lama
pendidikan diIndonesiamakin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
2.
Mengusahakan terselenggarakannya
pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga Negara, misalnya
meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi.
Disamping itu, akan diusahakan
peningkatan mutu yang dirasakan makin menurun dewasa ini. Dengan sistem
penyampaian yang baru, diharapkan peserta didik menjadi manusia yang aktif,
kreatif dan terampil memecahkan masalahnya sendiri.
Upaya pembaharuan pendidikan yang
dilakukan pada umumnya mempunyai kecenderungan mengemban misi untuk memecahkan
suatu permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan,
permasalahan-permasalahan itu antara lain meliputi pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi pendidikan secara efektif
efisien.
Dari berbagai perkembangan inovasi yang ada Poensoen dalam Santoso,S Hamijoyo (1974) terdapat tiga kecenderungan misi inovasi pendidikan, yaitu :
Dari berbagai perkembangan inovasi yang ada Poensoen dalam Santoso,S Hamijoyo (1974) terdapat tiga kecenderungan misi inovasi pendidikan, yaitu :
1.
Inovasi pendidikan mengemban misi untuk
meninggalkan konsepsi pendidikan yang terbatas bagi kepentingan elite tertentu,
menuju konsepsi pendidikan yang lebih demokratis. Misi ini memungkinkan
terjadinya pemerataan atau perluasan kesempatan untuk memperoleh dan menikmati
pendidikan sesuai dengan kemauan, kemampuan, dan potensi yang dimiliki.
2.
Inovasi pendidikan mengemban misi yang
cenderung bergerak dari konsepsi pendidikan yang berat sebelah dalam
peningkatan kemampuan pribadi antara pengetahuan, sikap dan keterampilan menuju
pada konsepsi pendidikan yang mengembangkan pola dan isi yang lebih
komperhensif dalam rangka mengembangkan segenap potensi manusia dengan cakupan
keseluruhan aspek kepribadiannya.
3.
Inovasi pendidikan mengemban misi
cenderung bergerak dari konsepsi pendidikan yang bersifat individual menuju ke
arah konsepsi pendidikan yang menggunakan pendekatan yang lebih kooperatif,
dari konsepsi pendidikan yang boros menuju pada konsepsi pendidikan yang lebih
efektif, efisien dan relevan dengan kebutuhan pembangunan dunia pendidikan.
Upaya pelaksanaan pembaharuan
pendidikan, baik dalam lingkup skala besar maupun skala kecil, baik yang telah
dilaksanakan atau yang sedang dirintis antara lain : Sistem Perencanaan,
Pemprograman dan Penganggaran (SP4) atau Plenning, Programing and Budgeting
System (PPSP), pengembangan CBSA, pengembangan Sekolah Dasar Kecil, proyek
pengembangan mutu pendidikan dasar yang dikenal PEQIP (Planning Education
Quality Improvmen Projec ), dsb.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama pembaharuan atau inovasi pendidikan yang dilaksanakan tertuju pada upaya mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik dalam arti meningkatkan pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan pelayanan pendidikan, meningkatkan mutu proses pendidikan, efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan, peningkatan kesesuaian proses dan hasil pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama pembaharuan atau inovasi pendidikan yang dilaksanakan tertuju pada upaya mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik dalam arti meningkatkan pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan pelayanan pendidikan, meningkatkan mutu proses pendidikan, efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan, peningkatan kesesuaian proses dan hasil pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
Terdapat dua sumber utama inovasi ,
yaitu:
1.
Secara tradisional, sumbernya adalah
inovasi fabrikasi. Hal tersebut karena agen (orang atau bisnis) berinovasi
untuk menjual hasil inovasinya.
Inovasi pengguna; hal tersebut dimana
agen (orang atau bisnis) mengembangkan inovasi sendiri (pribadi atau di
rumahnya sendiri), hal itu dilakukan karena produk yang dipakainya tidak
memenuhi apa yang dibutuhkannya.
4.
Pelaksanaan
inovasi pendidikan.
Pelaksanaan
Inovasi Pendidikan merupakan suatu sistem, sehingga sebuah inovasi pendidikan
haruslah mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan.
Baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang
lain, maupun sistem dalam arti yang luas, misalnya sistem pendidikan nasional.
Beberapa contoh-contoh pelaksanaan inovasi -pendidikan yang ada di Indonesia
adalah :
B. Inovasi Pembelajaran
a.
Inovasi Pembelajaran Kuantum
b. Inovasi Pembelajaran Kompetensi
c. Inovasi Pembelajaran Kontekstual
d. Inovasi Pembelajaran melalui Teknologi Informasi
b. Inovasi Pembelajaran Kompetensi
c. Inovasi Pembelajaran Kontekstual
d. Inovasi Pembelajaran melalui Teknologi Informasi
BAB III
TANGGAPAN
TANGGAPAN
Inovasi
Pendidikan perlu adanya pembaharuan setiap tahun nya, karena inovasi pendidikan
dapat menunjang dan sebagai semangat siswa dalam proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Selain itu
Inovasi Pendidikan juga memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebab,
tujuan dari inovasi pendidikan adalah meningkatkan mutu dan kualitas dari siswa
tersebut. Baik dalam segi prestasi akademik maupun non-akademik. Dan membangun
karakter siswa menjadi sumber daya yang mampu bersaing didunia kerja dalam era
pasar bebas saat ini.
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pada Bab
terakhir ini Kami mencoba menyimpulkan sebagai berikut:
1.
Inovasi pendidikan adalah perubahan yang baru pada sistem pendidikan dan
bersifat kualitatif yaitu memungkinkan adanya pengaturan kembali unsur-unsur
dalam pendidikan bukan semata-mata penambahan dari komponen yang sudah ada
sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk mencapai tujuan tertentu.
2.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertambahan penduduk, serta
menurunnya kualitas pendidikan menuntut harus diadakannya inovasi pedidikan.
3. Tujuan
utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari
sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan
prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua
tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
4.
Beberapa contoh pelaksanaan inovasi
pendidikan seperti proyek perintis sekolah pembangunan, proyek pamong, SMP
terbuka, kuliah kerja nyata, hingga radio pendidikan merupakan sarana dalam
mewujudkan inovasi pendidikan secara efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
-
See more at: http://lokerberbagi.blogspot.co.id/2014/02/contoh-contoh-pelaksanaan-inovasi.html#sthash.iP9hmYBs.dpuf
Hasbullah. Dasar-dasar ilmu pendidikan.
Jakarta:RajaGrafindo,2012.
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta, 1990, hlm. 333.
B.Suryosubroto,
Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1990, hlm.
127; lihat juga : Madyo Eko Susilo – RB. Kasihadi, Dasar-dasar Kependidikan,
Effhar publishing, semarang, 1998, hlm. 89.